Sabtu, 22 November 2008

Klarifikasi itu penting

Sering terjadi perpecahan dikarenakan perbedaan sudut pandang dalam mencerna informasi. Setiap manusia akan memiliki sudut pandang yang berbeda pada satu objek yang sama.Salah satu contohnya jika objeknya pohon, seorang ahli pembuatan kursi (perabotan rumah) akan memiliki pandangan bahwa pohon ini sangat bagus untuk dipotong karena akan memiliki nilai yang tinggi bila diolah menjadi kursi. Tetapi seorang ahli lingkungan hidup berpendapat yang lain, dia merasa pohon ini harus tetap dijaga, jangan dipotong soalnya pohon itu sangat berguna untuk menjaga keseimbangan alam. Belum lagi jika seorang ahli obat berpendapat atau ahli-ahli yang lain berpendapat, mungkin aja bisa jadi perdebatan yang rumit . Yang perlu kita perhatikan adalah memahami sudut pandang orang agar tidak terjadi salah pandangan yang terjadi seperti pada kasus di atas. Setiap sudut pandang pasti ada alasannya, jadi yang perlu kita lihat adalah esensi (alasan) dari statement seseorang terhadap suatu objek bukan hanya melihat statementnya saja. Analogi yang lain, lihat aja durian, dari luar kulitnya kita bisa membayangkan tidak enak (lihat banyak duri-duri nya) tapi setelah kita lihat dalamnya dan dirasakan maka durian akan terasa enak.

Jadi teringat salah satu cerita pada zaman Rasul. Ketika tersebut Umar bin khatab menuduh Hisyam telah berbohong karena mengaku diajarin oleh Rasul Al-Qur'an dan Umar mendengarkannya berbeda dengan apa yang diterimanya. Lalu Umar menyeret Hisyam untuk menghadap Rasul. Apa yang dilakukan Rasul? Rasul melakukan tabayun (klarifikasi informasi)terhadpa keduanya. rasul memrintahkan Umar untuk melepaskan Hisyam, agar Hisyam dapat membacakan ayat al-Qur'an tersebut tanpa tekanan. Lalu Hisyam pun membaca ayat tersebut setelah itu Umar pun membaca juga. Akhirnya Rasul dapat informasi bahwa tidak ada yang beda antara yang dibaca Umar dan Hisyam hanya saja dialeknya yang berbeda. Nah di sini hebatnya Rasul melakukan klarifikasi informasi untuk menghindari konflik. Rasul tidak memihak secara langsung terhadap Umar (sebagai sahabat terdekat), tapi beliau melakukan pengecekan esensi Informasi tersebut.

Dalam surat Al-Hujurat ayat 12 " Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima tobat Maha Penyayang."

Berharap untuk memiliki semangat mencari esensi dari kehidupan ini...^^

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wew... lg ngecek comment. ceritanya kunjungan balasan nih.. :D

salam kenal dunia maya..!

No Limit

No Limit