Minggu, 23 November 2008

Catatan Perjalanan di Korea hari ini

Pagi hari sekitar pukul 7.30 am, saya sudah siap untuk memulai hari ini untuk beraktifitas. Hari ini, saya mempunyai janji dengan teman di luar kota Seoul. Saya mulai hari ini dengan mengucapkan basmallah.

Sebelum menuju stasiun sub way, saya mampir ke G25 (salaah satu supermarket di asrama) untuk membeli susu sebagai sarapan saya di pagi hari yang dingin ini. Saya memilih susu yang dingin karena saya senang dengan susu yang dingin (lagi ga mood untuk minum yang hangat padahal suhu di sini lumayan dingin). Setelah membeli susu tersebut, saya melanjutkan perjalanan hari ini.

Saya sudah merencanakan dalam perjalanan saya akan melakukan dua kegiatan yaitu mencoba mengkoreksi hapalan Al-Qur'an saya ketika naik sub way yang pertama dan membaca buku kuliah saya untuk memahami tugas akhir kuliah tersebut ketika naik sub way yang kedua. Rencana pertama berhasil, pada sub way yang pertama saya bisa duduk. Dengan kondisi yang nyaman saya memulai untuk test dengan hapalan saya. Pada saat lagi test hapalan, saya melihat seorang ibu tua (orang Korea) selalu memperhatikan saya. Dalam benak saya, saya menebak dia berpikir saya ini lagi ngapain? Kok melihat buku aneh yang kecil, lalu kadang-kadang mulut saya komat-kamit dan melihat buku kecil tersebut. Dia merasa aktifitas yang saya lakukan adalah aneh. Karena merasa diperhatikan, akhirnya saya mencoba untuk menutup mulut saya supaya dia tidak melihat aktifitas mulut saya. Ternyata dia tetap memperhatikan. Menurut saya, bagi dia aktifitas saya sangat asing. Dia belum pernah melihat aktifitas seperti saya sebelumnya. Hal yang biasa ketika dia berpikir tersebut soalnya sebagian besar warga Korea ini tidak peduli dengan agama (bisa baca penjelasan orang Korea tidak peduli dengan agama di posting saya sebelumnya yang berjudul "Semuanya bisa berubah...."). Ketika dia melihat seseorang membaca kitab suci Al-Qur'an, mereka merasa itu aktifitas aneh. Pernah pengalaman saya sebelumnya ketika bulan Ramadhan, saya sedang membaca Al-Qur'an tiba-tiba seorang gadis Korea yang duduk di seblah saya menanyakan, buku apa yang saya baca? Lalu saya menjelaskan kepada dia tentang Al-Qur'an.

Ketika saya berpindah ke sub way yang lain, ternyata rencana kedua saya belum berhasil karena sangat banyak orang yang masuk ke dalam sub way tersebut membuat saya tidak dapat tempat duduk. Akhirnya yang saya lakukan adalah mengamati kegiatan di gerbong saya. Yang saya perhatikan sekitar 5%-10% orang sedang membaca buku, sekitar 40% orang sedang tidur dan sisanya ngobrol, diam dan memperhatikan HP. Pertama kelompok yang 5%-10%, saya melihat mereka sangat serius untuk membaca buku dan ada yang berusaha untuk menghapal. Semangat belajar mereka sangat tinggi sekali ketika saya melihat orang yang sedang membaca. Saya menjadi malu ketika saya evaluasi diri saya dengan membandingkan orang yang membaca tersebut soalnya mereka tetap belajar walaupun kondisinya mereka berdiri. Selain itu wajah semangatnya untuk belajar melebihi semangat saya. Mungkin minggu ini saya harus memperbaiki kinerja saya dalam belajar karena saya merasa sangat jauh ketinggalan ketika membandingkan dengan teman saya orang Vietnam yang satu lab dengan saya serta orang-orang yang membaca buku di sub way.

Kelompok orang yang kedua yaitu kelompok yang 40% yaitu orang yang tidur. Tidak hari ini saja saya melihat orang Korea yang tertidur ketika dalam perjalanan (sub way). Hampir setiap saya naik sub way saya melihat sekitar 30%-40% penumpang di gerbong yang saya naikin sedang tidur. Saya tidak tahu alasan kenapa mereka selalu tidur. Apakah karena aktifitas mereka yang padat yang membuat orang tersebut lelah lalu tertidur di sub way? Wah, untuk jawaban ini saya belum mendapatkan jawaban pastinya karena teman-teman saya yang tinggal lebih lama dari saya tidak bisa menjawab secara pasti. Bagi saya, hal ini menarik jika mereka tidur karena kelelahan beraktifitas dan mereka menggunakan perjalanan sebagai tempat istirahat.

Kelompok yang selebihnya saya tidak menarik untuk membahas aktifitasnya. Karena mungkin analisa saya hampir sama dengan yang lain.

Ada hal yang mencuri perhatian saya dalam gerbong ini, sikap sopan santun warga Korea. Ketika saya melihat seorang ibu muda yang sedang menggedong anaknya yang masih kecil, ada seorang ibu yang sudah tua berusaha menawarkan kepada ibu yang menggendong anaknya untuk duduk. Tetapi ibu muda tersebut menolaknya karena ibu muda tersebut akan turun segera dalam sub way dan membiarkan ibu tua itu untuk duduk. Bukan sekali ibu tua itu menawarkan kepada ibu muda tersebut tetapi dua sampai tiga kali. Wah, ternyata ibu tua itu masih mempunyai empati untuk merasakan perjuangan ibu muda tersebut untuk menjaga anaknya. Selain kejadian ini, saya melihat juga seorang ibu tua yang lain menawarkan ke seorang gadis muda untuk duduk karena gadis muda tersebut lagi belajar. Ibu tua tersebut merasakan perjuangan gadis muda yang sedang berjuang belajar. Tetapi ada kejadian yang menimbulkan pertanyaan besar dalam benak saya, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang sudah tua menggunakan seragam veteran tentara yang meminta saya pindah posisi. Ketika dia meminta saya pindah, bagi saya hal yang biasa tetapi ketika dia mulai duduk di lantai gerbong, saya mulai bertanya kenapa kok ga ada yang mepersilahkan dia duduk?Awalnya saya berpikir dia mungkin berkorban kepada yang lain untuk duduk dan dia lebih memilih untuk duduk di lantai. Tapi ketika kejadian dia menanyakan apakah tempat duduk yang kosong ada yang akan duduk, yang lain tidak ada yang jawab dan malah anak muda yang duduk. Awalnya saya pikir dia hanya bilang kepada yang lain bahwa ada tempat duduk kosong kepda yang lain. Tapi tebakan saya salah ketika ada ibu tua yang akan turun dari subway lalu bapak tua tersebut menanyakan tempat duduk tersebut kepada ibu tua tersebut. Dan ibu tua tersebut merespon dan bapak tua lalu pindah dan duduk di tempat duduk yang ditinggalin ibu tua sebelumnya. Di sini saya berpikir ulang tentang sikap orang Korea, kenapa seorang veteran kok ga ditawarkan untuk duduk di tempat yang nyaman? Apakah jasa dia tidak diperhatikan? Kejadian ini menjadi menarik bagi saya untuk mengidentifikasi lebih dalam budaya di sini....

Perjalanan ini menarik bagi saya karena dari perjalanan ini memberikan materi tentang hubungan antar manusia dan juga membahas mengenai hubungan dengan Allah ketika saya berdiskusi dengan teman. Perjalanan hari ini menjadi wisata hati bagi saya. Semoga saya bisa belajar dari pelajaran ini...

7 komentar:

Unknown mengatakan...

hadi..... jelasin darimana kamu dapat kata strive to paradise

ga mungkin kan kata itu tiba2 muncul...pasti ditemukan disuatu tempat....

trus kenapa ga pake heaven?tau jannah?

heheh

Yudistira mengatakan...

@alfian
Dasar alfi, sepertinya kamu tahu sejarahnya saya dapat kata ini..... Tapi saya gunakan kata ini karena maknanya ya....bukan apa-apa...=)

Anonim mengatakan...

Subhanallah ya perjalanan paginya kang Hadi..

Anonim mengatakan...

wah di,,,,

bagus sekali tulisanmu,,,


kau harus lebih banyak mengobservasi dan terus menulis hasil observasimu di,,,,

biar kita yang gak ke korea bisa memahami kultur di sana lewat matamu,..

keep writing!!!

Yudistira mengatakan...

@salman
Mudah-mudahan Allah tetap memberikan perjalanan seperti itu
@kasyfi
Iya kasy, semoga kita tetap konsisten dengan keinginan kita

piqs mengatakan...

wah, di sini jg kurang lebih sama di, komposisi penumpang kereta. 30% baca, 30% tidur, 30% maen hape, sisanya laen2. Pernah ngobrol2 sama dosen bahasa jepang, alasan orang2 jepang hobi tidur di kereta, bis, dll adalah: 1. ga ada copet 2. karena working too hard (ah alesan aja :p)

sekian laporan dari osaka

Yudistira mengatakan...

@opiq...
oh ternyata di Jepang seperti itu juga.... diterima laporannya...=)

No Limit

No Limit