Selasa, 21 April 2009

Bahagia Berkeluarga

Tulisan ini saya buat sebagai pengamatan saya untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan berkeluarga. Pengamatan yang saya lakukan adalah melihat kejadian yang terjadi sekitar kehidupan saya.

Keluarga merupakan suatu kelompok terkecil dari suatu komunitas warga, dimana keluarga tersebut terdiri dari minimal dua orang yaitu suami dan istri. Tujuan dari keluarga ini adalah mempersiapkan keturunan yang memiliki kepribadian yang unggul (dalam Islam terkenal dengan muwashofat (10 kepribadian muslim)). Oleh karena itu, salah satu fungsi dari keluarga adalah fungsi pembinaan/ kaderisasi. Dengan adanya fungsi kaderisasi maka membentuk keluarga tersebut tidak semudah membalikkan kedua tangan.

Dengan penjelasan dari paragraf sebelumnya, maka diperlukan pengetahuan persiapan membangun keluarga bahagia. Makna bahagia di sini adalah merasakan ketenangan dalam mencapai tujuan serta dapat meraih tujuan tersebut. Dari pengamatan terhadap kejadian yang ada, ternyata diperlukan tiga hal diperhatikan untuk mencapai bahagia dalam berkeluarga. Yaitu:
  1. Komunikasi yang terbuka di keluarga. Komunikasi adalah komponen yang terpenting. Dengan adanya komunikasi ini maka kita bisa membentuk keluarga yang memiliki visi bersama. Selain itu, komunikasi dapat menghidari sikap ketidakpercayaan antara anggota keluarga. Sebaiknya komunikasi dilakukan pada seluruh aspek, misalnya keuangan, pendidikan anak, persiapan liburan, permasalahan yang dihadapi dll.
  2. Jangan jadikan bahwa uang adalah tujuan hidup. Uang mungkin sebagai salah satu komponen terpenting dalam hidup. Saya tidak membohongi diri saya bahwa dalam berkeluarga sangat dibutuhkan uang (salah satu kepribadian muslim adalah mandiri dalam ekonomi yang notabenenya mempunyai uang). Tapi bukan berarti kebahagian itu dinilai dari banyaknya uang. Saya merupakan penganut bahwa kaya itu bukan lah tujuan tapi kaya adalah suatu resiko/efek. Artinya ketika kita mempunyai cita-cita, dan jika cita-cita tersebut dapat diraih maka uang akan mengalir dengan sendirinya.
  3. Saling mengerti dan memahami. Point ini adalah turunan dari point pertama. Maksud dari point ini adalah bagaimana sang suami bisa memahami keadaan dan sifat istri mulai dari yang baik sampai yang buruk, begitu juga sebaliknya. Sehingga fungsi point ini adalah adanya sikap sebagai penghibur ketika suami lagi punya masalah atau ketika istri lagi punya masalah. Kenapa point ini sebagai turunan point pertama? Karena pada point ini dibutuhkan kemampuan komunikasi yang baik untuk mengeti dan memahami keadaan anggota keluarga (suami, istri, anak).
Ketiga point tersebut dibutuhkan dalam membentuk keluarga bahagia (bahagia berkeluarga). Semoga hasil pengamatan ini yang selanjutnya saya sadurkan dalam bentuk paparan atikel bisa diaplikasikan dengan mudah dalam membentuk keluarga.

Minggu, 19 April 2009

Hasil dari Facebook...

Mungkin bisa membantu mengenal saya lebih dekat.. Ini merupakan hasil dari facebook:
Hanya merupakan prediksi saja, silahkan untuk berpikir objektif terhadap saya sendiri... :D

Hadi telah menghitung tarikh lahirnya dalam tahun Islam.
Bulan kelahiran Islam anda adalah pada 18 Muharram 1408 Hijrah iaitu jatuh pada hari Sabtu.

Maksud : Bulan ini mengambil perkataan "Haram" yang bermaksud terlarang. Ini disebabkan budaya atau tradisi Arab mengharamkan sebarang peperangan pada bulan ini. Selepas munculnya Islam, Allah meneruskan budaya ini lantas menjadi satu antara empat bulan haram dalam Islam.

Sifat : Seseorang itu bersifat pendiam dan memiliki pemikiran yang sihat. Mungkin akan menjadi tidak sihat sekiranya anda tidak mendapat didikan yang sempurna. Walaupun begitu, jika dididik dengan baik, anda boleh menjadi seorang yang cerdik kerana bakat fikiran yang pintar dan cerdas yang ada pada anda. Di samping itu anda mempunyai keinginan yang baik dan selalu berada dalam keadaaan yang selamat.

Sabtu, 04 April 2009

Ungkapan Hari ini...

Dua kata yang sangat mudah diucapkan tapi memerlukan perjuangan untuk pelaksanaannya yaitu:
  1. Sabar
  2. Iklhas
Mungkin mulut kita bisa mengucapkan kata tersebut berulang-ulang tapi hati kita sulit melakukannya secara kontinuitas kecuali bagi orang-orang yang tahu maknany..

Selamat untuk berlatih mempraktekan kedua kata tersebut....

No Limit

No Limit