Sabtu, 25 Oktober 2008

MENGAKU RASUL

Ini merupakan film yang cukup bermakna, saya akan menuliskan sinopsis nya yang saya kutip dari www.dennyshotspot.com:

" Rianti (Jian Batari) memutuskan untuk mencari ketenangan di padepokan Guru Samir, setelah bertengkar dengan ayahnya, dan memergoki Ajie, kekasihnya bersama cewek lain. Ajie segera menyusul untuk mengajaknya pulang dan menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi. Namun Ajie tidak menyangka dengan keputusan Rianti yang minta hubungan mereka diakhiri, terlebih saat melihat Rianti sudah akrab dengan Reihan (Iksan Idol) anak guru Samir.
Di padepokan guru Samir, Ajie menemukan banyak keganjilan, antara lain adanya penghapusan dosa dan jaminan masuk surga dengan cara membeli sertifikat. Ajie juga melihat guru Samir memeluk seorang gadis di sebuah gudang yang mereka sebut sebagai rumah Tirakat. Ajie curiga guru Samir penganut aliran sesat.
Saat terjadi konflik dimana Marni (Fitri Ayu), jemaah padepokan, meminta pertanggungjawaban guru Samir atas kehamilan yang terjadi pada dirinya karena perbuatan guru Samir. Guru Samir menantang seseorang untuk membuktikan bahwa dirinya suci, untuk memenggal tangannya. Bila tangannya kembali utuh berarti dirinya suci dan setara dengan rasul yang memiliki mukjizat. Rianti semakin percaya dengan guru Samir. Sementara Ajie dan Reihan justru tetap beranggapan Guru Samir rasul palsu dan ajarannya sesat."



Kutipan di atas merupakan sinopsis ceritanya. Yang saya ambil pelajaran dari sini adalah mengenai keyakinan. Dalam cerita ini kelihatan bahwa sudah jelas bahwa guru Samir mengajarkan ajaran sesat tetapi anggota padepokan yang dipimpin oleh guru Samir tetap saja mempercayai ajaran guru Samir. Ada dua hal yang saya analisis kenapa mereka tetap mempercayai guru samir:

1. Kurangnya ilmu (pendidikan) yang dimiliki para pengikut guru Samir. Berdasarkan ayat Al-Qur'an sudah jelas bahwa Nabi Muhammad merupakan rasul yang terakhir tetapi apa yang terjadi dalam film ini, mereka (pengikut guru Samir) masih mempercayai guru Samir sebagai rasul karena guru Samir berusaha mengajarkan sesuatu yang mudah diterima oleh pengikutnya (misalnya dia selalu mengangkat cerita sejarah rasul terdahulu yang mengatakan bahwa rasul Muhammad SAW selalu mendapat tantangan dari kaum dahulu yang mengatakan ajaran yang dibawa rasul Muhammad SAW adalah sesat dan dia menganalogikan kejadian dia dengan sejarah rasul Muhammad SAW karena ada beberapa golongan yang tidak setuju dengan ajaran dia. Modus ini juga sering digunakan oleh kelompok aliran sesat yang berkembang di Indonesia, pada awalnya kelompok tersebut memberikan materi yang sesuai dengan Al-Qur'an dan al-hadis tapi selanjutnya mereka akan mengajak untuk masuk ke kelompoknya. Selanjutnya dia akan mengatakan banyak yang mengatakan ini adalah kelompok sesat tapi itu adalah perkataan orang, hal ini sama yang dialami oleh rasulallah Muhammad SAW ketika berda'wah jaman dahulu dimana banyak golongan kaum quraisy mengatakan ajaran rasulallah Muhammad SAW adalah sesat). Oleh karena itu, ilmu itu sangat penting. Maka jadilah menjadi golongan orang-orang yang berpikir pada saat kondisi apa pun..

2. Kondisi kemiskinan (tekanan), dalam kondisi tekanan kemiskinan, maka guru samir memanfaat kondisi ini dengan meberi sedekah sebanyak-banyaknya. Dia bersikap baik dan murah menolong kepada para pengikutnya. Hal ini yang menjadi salah satu daya penariknya. Kasus ini pernah saya dengar di kota Bandung beberap puluh tahun yang lalu, dengan embel-embel pengobatan gratis ternyata rakyat miskin tersebut dijebak untuk menganut salah satu kepercayaan. Kasus ini hampir diajukkan pada pihak yang berwewenang di daerah tersebut tapi karena mereka punya "orang" di pihak berwewenang tersebut maka kasus ini ditutup...

Dua point tersebut menjadi pelajaran yang saya ambil dalam film ini. Semoga kita bisa belajar dari apa yang kita lihat, dengar dan rasakan...
Semoga kita berada di jalan yang benar....Amin...

Tidak ada komentar:

No Limit

No Limit