Minggu, 19 Oktober 2008

Masih ada Indikasi Korupsi di Indonesia

Ketika berdirinya Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dibentuk oleh pemerintah, yang terpikir oleh saya adalah lembaga ini tidak akan bisa menjalankan tugas dengan sukses. Pikiran ini terlintas dikarenakan sudah banyak mafia korupsi yang bertebaran di negeri ini, apabila ingin memberantas mafia ini sama artinya berusaha untuk mencampur air dengan minyak. Tetapi setelah KPK berkerja sekian lama akhirnya saya melihat prestasinya untuk memberantas korupsi, terbukti dengan terbongkarnya kasus aliran dan BI ke DPR, kasus Al Amin Nasution,kasus suap jaksa BLBI, dan kasus-kasus korupsi yang lain. Hasilnya angka korupsi di Indonesia menurun.
Prediksi saya dengan adanya KPK ini maka tidak ada lagi yang berani untuk melakukan korupsi, tetapi prediksi saya meleset. Ternyata di awal tahun ini, di PT Pertamina diduga ada mark up impor minyak zatapi (lebih lanjut baca di Pemerintah Belum Ambil Tindakan Tegas ke Manajemen Pertamina), kasus ini lagi diselidiki oleh polisi.
Saya agak terkejut dengan berita ini, karena yang saya pikir dengan adanya berdiri KPK membuat orang akan takut berbuat korupsi tetapi prediksi saya meleset. Apakah sangat sulit untuk hidup di negara yang tercinta ini sampai harus korupsi? Kadang saya jadi takut, apakah nanti saya akan korupsi?Apakah nanti salah satu keluarga saya akan korupsi? Pertanyaan tersebut timbul dalam pikiran saya karena saya merasa lingkungan untuk berbuat korupsi masih tumbuh dan berkembang di Indonesia...
Apa yang harus kita lakukan untuk benar-benar menghilangkan korupsi??
Silahkan kita merenungkan pertanyaan tersebut...
Kadang saya merindukan suasana seperti ketika kepemimpinan khalifah Umar bin Abdul Aziz. Pada saat kepemimpinan beliau tidak ada orang miskin sampai pemerintah kebingungan untuk menyalurkan zakat karena tidak menemukan orang yang berhak menerima zakat...
Semoga kita bisa belajar kapan saja dan dimana saja.... Amin....

2 komentar:

- mengatakan...

cha setuju dengan perkataan hadi, cha jg "merasa lingkungan untuk berbuat korupsi masih tumbuh dan berkembang di Indonesia".. untuk itulah kita harus punya prinsip yang kuat untuk tidak melakukan korupsi :)

Anonim mengatakan...

Jadi ingat cita - citaku yang pengen masuk Pertamina atau PLN tuk berantas korupsi di sana tapi malah ditolak juga oleh tuh orang - orang pertamina dan PLN. yah gak apa apa deh. Nanti aku bakalan datang lagi kesalah satu dari dua perusahaan itu. Tapi tidak sebagai fresh graduate, tapi sebagai senior.

wassalam

No Limit

No Limit