Kamis, 12 Februari 2009

Berpikir short cut adalah solusi yang tepat??


Ada pendapat yang mengatakan bahwa untuk meraih sesuatu yang diinginkan harus melalui namanya perjuangan. Mengapa harus melalui perjuangan? Saya akan mencoba menganalogikan pertumbuhan manusia. Apakah bayi yang baru lahir selanjutnya bisa menjadi dewasa tanpa melalui masa balita, masa anak-anak, masa remaja? Tidak kan. Setiap peristiwa di muka bumi ini secara alami membutuhkan namanya proses. Untuk menyelesaikan proses itu membutuhkan namanya perjuangan.

Lalu apakah kita bisa mengambil jalan pintas dalam mencapai keinginan atau perkataan yang lain adalah melewati beberapa proses yang harus dihadapi? Nah, pertanyaan ini sebenarnya ada keterkaitan dengan masalah efisiensi perbuatan. Orang yang berpikir short cut way akan selalu mencari jalan untuk melewati sebagian proses dengan alasan untuk mencapai tujuannya dengan cepat dan tepat. Orang yang berpikiran ini biasanya memiliki pikiran tujuan minded, maksudnya adalah tujuan akhir merupakan segala-galanya. Sedikit mengeluarkan tenaga dan mendapatkan hasil yang memuaskan adalah pegangannya. Lalu apakah dia bisa mencapai tujuan nya? Sebagian bisa tapi sebagian tidak bisa mencapai tujuannya.

Kategori yang lain adalah orang yang suka berjuang melewati semua proses kegiatan. Orang seperti ini akan sabar dalam menghadapi semua tantangan dan juga proses yang harus dia hadapi. Kategori seperti ini biasanya memiliki ilmu dan juga pengalaman yang relatif lebih banyak dibandingkan oleh kategori short cut way. Kok bisa? Hal ini dikarenakan kategori orang yang suka berjuang akan mendapatkan ilmu pada setiap proses yang dia hadapi. Orientasi orang seperti ini adalah proses menuju tujuannya. Jika dia tidak dapat mencapai tujuannya, biasanya dia tidak merasa rugi atau bisa dikatakan tidak sia-sia karena dia telah mendapatkan ilmu di setiap proses yang dia hadapi.

Nah, lalu yang mana yang bagus? Untuk menuju ke suatu peubahan yang baik, kategori orang yang suka berjuang merupakan kategori yang dibutuhkan. Kategori ini biasanya akan tetap berjuang walaupun mengalami kegagalan karena kegagalan itu merupakan proses yang dia hadapi. Kategori orang yang short cut way biasanya tidak tahan dengan namanya kegagalan. Tapi bukan berarti orang yang suka berjuang tidak mengenal nama istilah efesiensi. Meeka tetap mengenal istilah efisiensi tapi efisiensi yang dimaksud adalah beusaha meninggalkan perbuatan tidak bermanfaat bukan meninggalkan proses yang bermanfaat.

Di luar dari dua kategori tersebut, ada satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam meraih keinginan yaitu strategi. Besar atau kecil keinginan yang akan dicapai juga memerlukan srategi. Oleh karena itu, buatlah strategi yang sebaik mungkin.

Lalu kita dikategori mana? Saya masih merasa diri saya di kategori orang yang suka short cut way. Saya merasa pola pikiran saya ini harus segera saya ganti kalau menginginkan mimpi saya tercapai.
"Ya Allah, hanya kepada-Mu hamba berserah diri. Izinkan hamba-Mu ini untuk melakukan peubahan pada diri sendiri. Dan izinkan lah hamba-Mu ini bisa berkarya....Amin..."

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tapi kadang shortcut itu perlu banget, misalnya pas lagi koding program.

No Limit

No Limit